Monday 20 December 2010


Prediksi Gempa Bumi dari Sinar Matahari

Penampakan Matahari (AP Photo| NASA)

VIVAnews - Para ahli bersikukuh gempa bumi sulit diprediksi. Namun R Shanmugasundaram mencoba mematahkan anggapan itu. Ia mengembangkan metode sinar matahari untuk memprediksi datangnya gempa.
Caranya, dengan melihat jatuhnya sinar matahari pada titik bumi.

Matahari adalah bintang yang paling dekat dengan planet bumi. Jarak antara bumi dan matahari sekitar 94,5 juta mil pada Aphelion (1 Juli) dan 91,5 juta mil pada Perihelion (1 Januari). Jarak dari dua tanggal tersebut tidak terlalu jauh dari rata-rata jarak, yaitu 93 juta mil. Namun, jumlah radiasi yang diterima adalah 7 persen lebih besar pada Perihelion daripada Aphelion.

Teori Fisika dari planet Bumi menunjukkan bahwa bumi berputar pada porosnya sendiri dengan kemiringan 23,5 derajat dan melengkapi satu kali siklus dalam 24 jam. Sebagai tambahan, dalam perjalanan bumi mengelilingi matahari, dijaga kestabilannya dengan garis Axis (garis imajiner sekitar yang objek yang berputar), yang jarak sudutnya 66,5 derajat dari orbit. Akibatnya, sudut di mana sinar matahari jatuh di titik bumi juga berubah.

Ketika bumi berputar pada porosnya sendiri, dengan kemiringan 23,5 derajat, untuk alasan yang tidak diketahui, tingkat derajatnya akan mengalami kemiringan selama beberapa hari dan akan kembali normal. Hal ini memungkinkan lava untuk mendorong mantel bumi.

Dengan kata lain, kenaikan dari sudut kemiringan bumi secara otomatis mengaturnya dengan benar pada posisi semula. Kondisi ini mengaktifkan platetektonik dan lava cair untuk cenderung menusuk bagian lebih yang lemah pada piring bumi yang menyebabkan gempa bumi dan erupsi vulkanik. Hal ini tergantung pada kerak bumi di mana isinya akan cenderung keluar.

Jadi, variasi ini dapat dicatat setiap hari pada permukaan yang halus dan dibangun di arah Utara/Selatan. Yaitu, dengan menggunakan sinar matahari terus-menerus dan tergantung tempat bencana anomali ditentukan. Ini hanya salah satu metode yang  terus-menerus dicatat untuk melihat deformasi kerak bumi sehingga gempa kecil maupun besar dapat diprediksi.

Seperti dikutip dari earthquake.itgo.com, metode ini telah diuji coba selama beberapa tahun terakhir secara berkesinambungan. Hasilnya menunjukan tingkat akurasi hingga 80 persen. (umi)
Petti Lubis, Mutia Nugraheni
• VIVAnews

Sunday 19 December 2010

Review: Indonesia Mantap ke Final

Crisitan Gonzales (c) AFP
Crisitan Gonzales (c) AFP
Bola.net - Indonesia akhirnya mampu melaju ke final Piala AFF Suzuki 2010 setelah unggul agregat 2-0, usai laga semifinal ke dua melawan Filipina, Garuda kembali menang tipis 1-0.Kejutan diberikan pelatih Alfred Riedl dalam laga ini, ia untuk pertama kalinya menurunkan Yongky Aribowo sebagai starter. Kepercayaan itu langsung dibalas Yongky dengan kecepatan yang dimilikinya, sayang di babak pertama ini ia sering terjebak dalam posisi offside.
Peluang pertama Indonesia didapat di menit ke 10, saat Cristian Gonzales yang lolos dari jebakan offside saat mendapatkan umpan terobosan dari Yongky. Akan tetapi, El Loco yang tinggal berhadapan dengan Neil Etheridge gagal menaklukkan kiper itu.
Sementara Filipina mereka terlihat tampil bertahan dan hanya mengandalkan serangan balik saja, mereka hanya sesekali saja menyerang dan belum mampu menciptakan peluang.
Gagal menembus rapatnya pertahanan Indonesia, Filipina mulai menerapkan strategi untuk mencari peluang melalui set piece. Namun, usaha itu tak juga mampu membuat mereka mendapatkan peluang, dan mulai berupaya dengan spekulasi tendangan dari luar kotak penalti yang masih belum menemui sasaran.
Indonesia terus menyerang dan mendominasi jalannya pertandingan, akan tetapi Merah Putih belum juga memperoleh peluang yang cukup berarti. Tuan rumah baru memiliki peluang emas di menit ke 20 melalui tandukan Gonzales yang masih tepat mengenai Neil. Bahkan semenit kemudian Gonzales lagi-lagi gagal memanfaatkan peluang emas saat melewatkan bola sodoran Muhammad Ridwan yang sudah melewati kiper Filipina dari sisi kanan.
Cristian Gerard Alfaro Gonzales akhirnya mampu menebus dua peluang emas yang ia lewatkan tadi dengan mencetak gol spektakuler di menit ke 43. Tendangannya dari luar kotak penalti mengarah deras ke sudut kanan gawang Neil Etheridge dan membawa Indonesia unggul 1-0 yang bertahan hingga turun minum.
Pertandingan babak ke dua baru berjalan empat menit, Zulkifli Syukur sudah memberi shock therapy kepada kiper Filipina. Namun Neil masih bisa mementahkan bola tersebut dan langsung menangkap bola yang mental tersebut, ia terpaksa berbenturan keras sebelum dikuasai Yongki.
Filipina mencoba bangkit dan sempat memiliki peluang di menit ke 58, beruntung peluang emas Filipina itu gagal dimanfaatkan Greatwich, bola tandukannya masih tinggi di atas gawang Markus.
Memasuki menit ke 75, Indonesia mulai terlihat melakukan kesalahan-kesalahan yang seharusnya tak perlu dilakukan. Kesalahan dilakukan Zulkifli di menit ke 76 dan langsung direbut pemain Filipina, beruntung Markus dengan sigap keluar untuk menggagalkan peluang tersebut.
Meski Pelatih Filipina, Simon McMenemy mulai melakukan pergantian pemain dengan menarik keluar dua pemainnya di pertengahan babak ke dua, pelatih Indonesia, Alfred Riedl baru melakukan melakukan pergantian pemain di menit ke 84. Ia memasukkan Arif Suyono dan menarik keluar Okto. FIlipina, Simon McMenemy
Pertandingan tersisa tiga menit, dan Filipina harus bermain 10 orang saja. Christoper Greatwich akhirnya diusir keluar lapangan saat ia mendapatkan kartu kuning ke duanya dalam laga ini usai melakukan pelanggaran keras terhadap Markus.
Injury time selama empat menit yang diberikan wasit asal Bahrain, Ali Hasan Ebrahim Abdulnabi tidak mampu dimanfaatkan kedua tim dengan baik. Malang bagi Indonesia, Ahmad Bustomi harus diganjar kartu kuning karena terpancing aksi Anton del Rosario yang di sepanjang pertandingan sering melakukan provokasi kepada pemain Indonesia.
Skor 1-0 tetap bertahan hingga laga usai dan Indonesia akhirnya mampu melenggang ke final Piala AFF untuk ke empat kalinya. Di final yang akan berlangsung dengan sistem home and away 26 dan 29 Desember nanti, Indonesia akan ditantang Malaysia yang sempat mereka cukur 5-1 di babak penyisihan lalu. Leg pertama partai final akan dilangsungkan di National Stadium Malaysia, sedangkan leg ke dua akan dilaksanakan di stadion Gelora Bung Karno jakarta.   (bola/fjr)

Monday 13 December 2010

Mengeksplorasi Keajaiban Komodo

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Satwa endemik komodo (Varanus komodoensis) terlihat di Pulau Komodo, Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Selasa (29/11/2010). Taman Nasional Komodo menjadi salah satu dari 28 finalis New 7 Wonders of Nature.
BAJO, KOMPAS.com - Nama Taman Nasional Komodo (TNK) rasaya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Taman nasional seluas 173.300 hektar yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut merupakan habitat bagi satwa purba endemik Indonesia, Komodo Dragon (Varanus komodonensis).
TNK sendiri baru ditetapkan sebagai taman nasional sejak tahun 1980. Sebelas tahun kemudian UNESCO menenerima TNK sebagai situs warisan dunia dan cagar biosfer. Nama TNK semakin ramai dibincangkan setelah tahun lalu masuk dalam 28 finalis tujuh keajaiban dunia yang baru sebagai satu-satunya wakil Indonesia.

Beberapa hari lalu, Kementerian Kebudayaan dan Periwisata Indonesia memberi kesempatan puluhan jurnalis Indonesia dan asing untuk mengeksplorasi keindahan TNK, termasuk wartawan Harian Kompas. Perjalanan menuju TNK dijangkau dengan pesawat dari Jakarta menuju Denpasar, Bali, selama lebih kurang 90 menit.

Perjalanan kemudian dilanjutkan dari Denpasar menuju Labuan Bajo, ibu kota kabupaten Manggarai Barat menggunakan pesawat yang lebih kecil selama lebih kurang 60 menit. Dari Labuan Bajo, perjalanan selanjutnya hanya bisa ditempuh melalui jalur laut dengan kapal. Transportasi yang satu ini banyak disewakan warga setempat di Pelabuhan Labuan Bajo dengan harga kisaran Rp 800.000 hingga Rp 3 juta per hari tergantung jenis kapal dan berapa lama sewa.
Kapal yang kami gunakan sendiri yaitu cruise Merry Makin. Kapal mewah bertarif 6.000 dolar AS per hari ini mengantarkan kami menuju habitat komodo yaitu Pulau Komodo dan Pulau Rinca, dua pulau terbesar yang ada di TNK. Perjalanan dari Pelabuhan Labuan Bajo menuju Pulau Komodo ditempuh lebih kurang 90 menit.
Meski relatif dekat akan jauh lebih baik jika perjalanan dilakukan sepagi mungkin untuk menghindari terik matahari, menggingat Pulau Komodo merupakan padang savana yang gersang dan panas terutama saat musim kemarau.
Masih menunjukan pukul 08.00 WITA setibanya kami di pintu masuk utama Loh Liang, kantor sekaligus pos jaga para ranger (penjaga hutan), Kamis (3/12/2010). Petugas dari Balai Konservasi TNK, Ande Kefi bersama Yusuf Jenata, Muhammad Shaleh, dan Jackson Bele mulai memandu kami memasuki hutan lengkap dengan senjata utama mereka, tongkat kayu bercabang. Tongkat kayu sepanjang 2,5 meter memiliki cabang diujungnya berfungsi untuk menahan leher atau hidung komodo ketika menyerang.
Masih sangat pagi namun terik matahari setia menyengat kulit menemani perjalanan mengelilingi padang savana yang gersang. Dua puluh menit perjalanan menuju hutan asam, seekor komodo jantan dengan ukuran maksimum memiliki panjang 4 meter sedang berjemur untuk memanaskan tubuhnya tak jauh dari kubangan air.
Populasi komodo di pulau seluas 336 kilometer persegi tersebut ada sekitar 1.300 ekor. Reptil raksasa ini memasuki musik kawin hanya satu kali dalam setahun yaitu pada bulan Juli hingga Agustus. Pada musim kawin komodo jantan akan bertempur memperebutkan bentina. Satu bulan setelah musim kawin sang betina akan mencari lubang di tanah untuk bertelur. Sekali bertelur umumnya komodo mengeluarkan 15-30 butir telur dengan masa inkubasi antara 8-9 bulan. Anak-anak komodo yang menetas akan berlindung di atas pohon untuk menghindari predator dan kalibalisme dari komodo dewasa.
Total populasi komodo di TNK berjumlah lebih kurang 2.500 ekor. Sebanyak 1.300 ekor hidup di Pulau Komodo, 1.100 ekor di Pulau Rinca (211 km2), sisanya 100 ekor hidup di Pulau Gilimotang, dan Nusa Kode. Komodo, pulau dengan ketinggian 0-735 dpl tersebut merupakan habitat bagi rusa (Cervus timorensis floresiensis), babi hutan (Sus scrofa), dan puluhan jenis burung, 12 jenis ular dan satwa lainya. Sementara tanaman khas antara lain pohon lontar (Borassus flabellifer), pohon asam (Tamarindus indica), kepuh (Streculia foetida), bidara (Ziziphus jujuba), dan jarak tintir (Jatropha multifida).

Dari puncak Bukit "Sulphurea Hill", lansekap TNK bisa terlihat jelas. Lokasi ini pula yang sering digunakan untuk pengamatan burung terutama burung kakatua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea). Oleh karena itu pula puncak bukit tersebut dinamakan Sulphurea.
Perjalanan berkeliling berakhir sekitar pukul 10.00 WITA. Para pamandu hanya membawa kami pada rute medium sekitar 3,5 kilometer dengan waktu tempuh lebih kurang 90-120 menit. Meski perjalanan di Pulau Komodo usai, namun keindahan TNK belum usai.
Cruise Merry selanjutnya membawa kami menuju pink beach, pantai berpasir merah muda yang banyak dikunjungi wisatawan karena memiliki spot diving dan snorkling yang baik. Pink Beach lokasinya tidak jauh dari Loh Liang karena memang masih berada di pulau yang sama. Hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk menuju Pink Beach.
TNK sedikitnya memiliki 18 spot diving dan snorkling terbaik yang tersebar dari Puau Komodo hingga Pulau Rinca. Sedikitnya ada 18 spesies satwa air antara lain ikan hiu, lumba-lumba, ikan pari, dan penyu.

Pagi harinya, kami pun beranjak menuju Loh Buaya di Pulau Rinca. Loh Buaya lebih dekat dijangkau dari Labuan Bajo, hanya membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit saja. Namun matahari jauh lebih terik dibandingkan kemarin saat mengunjungi Pulau Komodo. Padahal Pulau Rinca lebih terbuka dan sedikit sekali pohon besar yang tumbuh. Tak perlu menunggu lama, keringat pun sekejap membasahi tubuh.

Di gerbang masuk Loh Buaya, ratusan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) bertenger di pohon bakau. Perjalanan pun dimulai, Kali ini Jackson memimpin, ditemani Ande Kefi, Yusuf Jenata, dan Muhammad Shaleh. Pertama mereka menunjukan deretan beberapa kerangka kepala kerbau, rusa, kuda, dan babi hutan yang pernah dimangsa komodo.
Lama kami berjalan, tujuh ekor komodo berteduh di bawah kolong dapur, tempat biasa ranger memasak. Aroma ikan dan daging mengundang komodo untuk mendekat di sekitar dapur. Komodo sangat sensitif terhadap bau darah dan bangkai. Bahkan reptil raksasa ini bisa mencium darah dan bangkai dari jarak 20 kilometer dengan lidahnya.
Dan keindahan TNK saat ini sedang dipertaruhkan. Rencananya 28 finalis akan memperebutkan tujuh pesona keajaiban dunia yang baru (new 7 wonders) melalui voting online di www.new7wonders.com. hasil voting akan diumumkan 11 November 2011. New7Wonders memang memiliki peran strategis meningkatkan pariwisata Indonesia, terlebih bila Indonesia masuk dalah tujuh besar keajaiban dunia yang baru. Namun apakah Komodo bisa masuk ke dalam tujuh keajabiban dunia yang baru? Kita tunggu jawabanya tahun depan.
Penulis: LUCKY PRANSISKA   |
Si Cantik yang Merana


KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Suasana Danau Toba pada malam hari, Sabtu (23/10/2010).

Oleh: Lusiana Indriasari
Turis membeli rokok, sabun, atau sandal jepit dengan dollar itu sudah biasa.
-- Mangiring
DANAU Toba dikenal memiliki pemandangan yang elok dan permai. Sayang, kecantikan alam danau vulkanik terbesar di dunia itu kini mulai ditinggalkan, bahkan oleh penghuninya sendiri.

Di depan panggung besar di pinggir Danau Toba, perempuan setengah baya, Marbun (50), duduk santai bersama teman perempuannya. Malam itu, ia siap berdendang semalam suntuk ditemani sebungkus rokok kretek, kacang rebus, dan kopi pahit.
Di antara kepulan asap rokoknya, Marbun berdendang sambil sesekali memejamkan mata. Ia tampak menghayati lirik lagu ”Lam Ganda Sitaonon” yang dinyanyikan grup Marsada Band di acara Festival Danau Toba 2010.
Lagu ini bercerita tentang perempuan yang merana karena ditinggal merantau kekasihnya. ”Kalau dengar lagu ini, teringatlah aku pada masa muda dulu,” kata Marbun.
Dulu, pada awal tahun 1980-an, lagu itu sangat populer di kalangan anak muda Parapat, Kabupaten Simalungun. Kota yang dibangun Belanda sebagai tempat peristirahatan di pinggir Danau Toba itu menjadi lokasi kegiatan Festival Danau Toba 2010 pada Oktober lalu.
Marbun masih ingat, dulu kota Parapat gelap gulita. ”Rumah kami belum ada listrik, cuma lampu yang bikin hidung hitam (jelaga),” kenangnya.
Saat purnama menghiasi langit, anak-anak muda kota Parapat dan desa lainnya di sekeliling Danau Toba beramai-ramai keluar rumah. Mereka berkenalan lalu bercengkerama di pinggir danau. Di bawah sinar bulan, lagu- lagu cinta semacam ”Lam Ganda Sitaonon” dan ”Bulani” pun mengumandang di mana-mana.
Pagi harinya, anak-anak muda kota Parapat dan desa lain di sekitar Danau Toba sibuk melayani turis dari mancanegara. Mereka menjual jasa menjadi penyanyi kafe atau hotel, menjual cendera mata, menjadi pemandu wisata, atau menjual aneka macam barang untuk turis.
”Ketika itu masyarakat sudah bisa hidup dari pariwisata,” tutur Mangiring (57), Kepala Adat Desa Tomok.
Tomok merupakan salah desa wisata di Pulau Samosir. Desa ini termasuk masih ramai didatangi wisatawan karena merupakan salah satu pintu masuk menuju Pulau Samosir dari Pelabuhan Ajibata, Parapat.
Mengadu nasib
Danau Toba kini tidak seramai dulu. Tidak banyak lagi anak muda bercengkerama dan bernyanyi di pinggir danau seperti di masa lalu. Menurut Hamonangan Sirait (57), seniman dan juga Ketua Sanggar Nauli di Parapat, anak- anak muda yang tinggal di sekeliling Danau Toba memilih pergi mencari penghidupan ke kota lain. ”Di sini tidak menjanjikan hidup karena pariwisatanya sudah mati,” tuturnya.
Mereka yang memilih tinggal di Danau Toba sekarang ini sebagian besar adalah perempuan, anak-anak, dan orang tua. Industri pariwisata yang mati tidak bisa menopang hidup para seniman yang lahir di Danau Toba. Mereka yang punya kemampuan bermusik dan bernyanyi merantau ke daerah lain yang industri pariwisatanya bergairah, seperti Jakarta, Bali, dan Lombok. Di sana mereka menjadi penyanyi di hotel-hotel berbintang dan kafe.
Sebagian pengusaha hotel dan penginapan yang dulu ramai kembali menjadi petani atau petambak ikan. Sebagian lagi mencoba peruntungan dengan membuka hotel di tempat wisata lain, seperti Bali dan Lombok.
Merosotnya sektor pariwisata di Danau Toba, kata Hamonangan, sudah terasa sejak pertengahan periode 1990-an. Kondisi ini diperparah dengan krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1998, diikuti gangguan keamanan, seperti bom di Jakarta dan Medan.
Selain keindahan alam, kawasan Danau Toba kaya dengan situs peninggalan sejarah. Di Pulau Samosir, wisatawan bisa mengunjungi situs batu sidang di Ambarita, makam kuno orang Batak di Tomok, situs perkampungan tua di Simanindo, dan lain-lain. Sayangnya, budaya masyarakat yang masih kental dengan tradisi belum dieksplorasi dengan baik sehingga menjadi suguhan bergizi bagi para wisatawan.
Salah satu daerah di Pulau Samosir yang masih dikunjungi wisatawan adalah Tomok dan Tuk Tuk. Meski begitu, kata Mangiring, jumlah turis yang datang ke Tomok sangat merosot. Padahal, dulu turis asing yang datang ke Tomok rela tidur hanya menggunakan jaring yang dipasang di antara dua batang pohon (hammock). Ada juga yang membawa tenda karena semua penginapan milik warga Desa Tomok penuh dengan turis.
Karena banyak turis asing, transaksi ekonomi di desa yang kini berpenduduk 6.000 jiwa ini lebih banyak menggunakan dollar Amerika Serikat. ”Turis membeli rokok, sabun, atau sandal jepit dengan dollar itu sudah biasa,” tutur Mangiring.
Kehidupan wisata sedikit bergairah di Tuk Tuk. Kawasan berbentuk peninsula ini lokasinya sekitar 7 kilometer dari Tomok. Desa ini jadi pusat kegiatan wisatawan asing yang ingin melewatkan malam di Samosir.
Selain penginapan, Tuk Tuk pada malam hari terasa lebih hidup, dengan deretan kafe, bar, dan restoran yang buka mulai pukul 18.00. Menurut Julieti (30), pekerja Today’s CafĂ© di Tuk Tuk, turis asing yang datang ke Tuk Tuk kebanyakan berasal dari Belanda, Perancis, Jerman, dan Amerika.
Di sisi lain, kawasan Danau Toba yang ditinggalkan menyisakan puing-puing bangunan bekas resor, vila, ataupun penginapan sekelas losmen dan hostel. Beberapa kafe, bar, dan ruang pajang rental motor/mobil dibiarkan terbengkalai begitu saja.
Dulu, dari kafe dan bar inilah seniman-seniman lokal menghibur tamu. Suara alat musik tradisional gondang, taganing, seruling, berbaur dengan gitar dan keyboard, mengalun di pesisir Danau Toba yang kini merana ditinggalkan penghuninya. Kini semua seolah tinggal puing berdebu, tinggal kenangan kelabu.
Toba, oh, Toba si cantik yang merana....
Sumber :
Kompas Cetak

Piala AFF
Pembeli Tiket Antri Panjang di SUGBK

Font size: Decrease font Enlarge font
image
Pembeli tiket terpaksa antri. (Bayu Marhaenjati/Bolanews.com)
Pada hari pertama penjualan tiket semifinal Indonesia kontra Filipina, pembeli tiket menyemut di Pintu X Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (13/12). Harga tiket naik tak menyurutkan keinginan suporter mendukung secara langsung.
Pada hari pertama penjualan tiket semifinal Indonesia kontra Filipina, pembeli tiket menyemut di area Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (13/12). Harga tiket naik tak menyurutkan keinginan suporter mendukung secara langsung.

“Saya datang mau beli tiket secara langsung, bukan mau tukar kwitansi pembelian. Saya sengaja datang di hari pertama agar tidak susah membeli tiket. Takutnya besok-besok antri panjang. Tapi, ternyata sekarang juga sudah antri,” ujar Mudji Rastono, salah satu pembeli.

Ketika diminta komentarnya terkait kenaikan harga tiket, Tono mengatakan, “ya, mau bagaimana lagi. Memang agak keberatan sih, tapi saya mau mendukung timnas secara langsung. Kalau dihitung-hitung, harganya empat kali lipat saat saya nonton Persija Jakarta.”
Kurang lebih antrian mencapai 300 meter. Itu pun dibagi dua bagian. Kalau dipanjangkan, antrian bisa mencapai 600 meter lebih. Selain antrian pembeli, parkiran motor pun ikut mengular. Tukang parkir dadakan sibuk mengatur keluar masuk kendaraan. Loket tiket dibuka pukul 10.00 WIB dan akan ditutup pukul 17.00 WIB.

Sebelumnya, Ketua LOC, Joko Driyono, mengatakan sebanyak 70.725 lembar tiket akan dicetak buat pertandingan Indonesia versus Filipina, 16 dan 19 Desember mendatang. Artinya, tiket dicetak 10 ribu lebih banyak dibanding pada babak penyisihan.

Harga tiket untuk kelas tertinggi, yakni VVIP, dinaikan dari semula Rp 250.000 menjadi Rp 500.000. "Tiket VVIP ini dicetak sangat terbatas, hanya untuk 300 sampai 400 seat," jelas Joko Driyono.

Harga tiket VIP Barat dinaikkan dari semula Rp 200.000 menjadi Rp 350.000. Untuk VIP Timur, yang sebelumnya disebut kategori I, dinaikan dari Rp 150.000 menjadi Rp 250.000. Tiket kategori I, dari semula Rp 100.000, menjadi Rp 150.000. Kategori II, di belakang gawang, dari semula Rp 75.000 menjadi Rp 100.000. Terakhir, tiket untuk tribun harganya Rp 50.000. Tak ada kenaikan harga untuk kelas paling buncit ini. 

Saturday 11 December 2010

PIALA AFF
Awas! 3 Pemain Filipina Binaan Chelsea
Sabtu, 11 Desember 2010 | 06:13 WIB




JAKARTA, KOMPAS.com — Filipina merupakan kejutan utama di Piala AFF tahun ini. Bagaimana tidak, negara kepulauan ini sebelumnya tak memiliki sejarah bagus di sepak bola Asia Tenggara. Namun, siapa sangka, pada perhelatan kali ini Filipina sukses melesat ke semifinal tanpa menelan kekalahan sekali pun. Apa sebenarnya kunci kekuatan Filipina?
Jawabannya hanya satu, yakni naturalisasi. Bayangkan saja, dari 11 pemain inti di lapangan, 9 di antaranya merupakan pemain blasteran. Gilanya lagi, tiga pemain intinya pernah menimba ilmu di akademi sepak bola Chelsea.
Ke-9 pemain ini memang memiliki darah Filipina, tetapi lahir dan besar di luar negeri. Tentu yang menjadi pertanyaan kita adalah kenapa Filipina begitu mudahnya diperkuat pemain naturalisasi? Jawabannya adalah karena hukum di negara tersebut memperbolehkan warganya memiliki dua kewarganegaraan sekaligus.
Jadi, Federasi Sepak Bola Argentina tinggal mengajak pemain-pemain blasteran ini bermain di tim nasional mereka tanpa harus melepas kewarganegaraan asli milik pemain-pemain itu.
Mari kita mulai satu per satu. Kiper Filipina, Neil Etheridge, merupakan kiper cadangan klub papan tengah Premier League, Fulham. Etheridge sebenarnya sempat membela timnas Inggris U-16, tetapi pada akhirnya memilih membela tim nasional senior Filipina karena bujukan Federasi Sepak bola Filipina.
Etheridge merupakan salah satu kunci pertahanan Filipina begitu kuat. Bayangkan saja, dalam tiga laga di penyisihan Grup B, gawang Etheridge hanya kebobolan satu kali. Juara bertahan sekaligus tuan rumah sekelas Vietnam bahkan tak mampu menembus jala Etheridge.
Berikutnya ada kapten Alexander Borromeo. Pria 27 tahun ini merupakan sosok pemimpin sejati di lini belakang. Ia lahir di Amerika Serikat dan sudah memperkuat Filipina sejak 2004 lalu.
Selain Borromeo dan Etheridge, alasan kenapa Filipina begitu kuat di pertahanan adalah karena peran tiga bek naturalisasi lainnya, yakni Rob Gier, Ray Anthony Jonsson, dan Anton del Rosario. Perpaduan ketiganya membuat pertahanan Filipina begitu perkasa.
Gier dibesarkan di Inggris dan sepanjang kariernya bermain sepak bola di negara tersebut meski hanya sebatas liga amatir. Sementara Johnson sebenarnya sudah cukup tua. Pemain kelahiran Eslandia ini sudah memasuki usia 31 tahun. Kendati demikian, ia cukup lugas di lini belakang dan sejauh ini performanya sangat memuaskan Pelatih Simon McMenemy. Adapun Del Rosario lahir di Amerika Serikat. Kini ia bermain di Liga Filipina dan telah mengoleksi 28 caps bersama negaranya.
Dari empat pemain inti di lini tengah, tiga di antaranya merupakan pemain naturalisasi, yakni James Younghusband, Jason de Jong, dan Christopher Greatwich.
Sama seperti Etheridge, Younghusband juga pernah menimba ilmu di Akademi Sepak Bola Chelsea. Hingga tahun 2006 ia masih bermain di tim yunior "The Blues". Younghusband merupakan mesin serangan Filipina.
Selanjutnya ada Jason de Jong yang telah memperkuat Filipina sejak dua tahun lalu. De Jong kini telah memiliki 11 caps. Ia saat ini bermain di Veendam, klub Divisi Dua Liga Belanda.
Lalu ada Christopher Greatwich. Pria 27 tahun ini bermain di Morris County Colonials, klub amatir MLS. Greatwich dikenal sebagai gelandang haus gol. Dari 24 pertandingan internasionalnya, Greatwich sudah membukukan lima gol.
Terakhir dan yang paling berbahaya adalah Phil Younghusband. Pemain ini memiliki naluri gol yang sangat tinggi. Younghusband pernah menjadi pencetak gol terbanyak tim remaja Chelsea, 2005 lalu. Torehan golnya bersama Filipina juga tergolong impresif. Dalam 27 pertandingan, Younghusband sanggup mencetak 12 gol. Ini merupakan rekor yang bagus mengingat usia Younghusband baru memasuki 23 tahun. (WP)

Friday 10 December 2010

Jumat, 10/12/2010 18:52 WIB
Piala AFF
Riedl 'Karantina' Firman Utina cs
Mohammad Resha Pratama - detiksport






Detiksport/M. Resha Pratama

Jakarta - Jelang laga semifinal Piala AFF, Afred Riedl mengeluarkan peraturan tegas buat pemainnya. Firman Utina dkk dilarang keluar hotel dan melakukan wawancara dengan media. Yang melanggar siap-siap didepak.

Menyusul penampilan gemilang di babak fase grup, timnas sepakbola Indonesia menghiasi pemberitaan di banyak media masa tanah air. Beberapa pemain yang menjadi bintang pun kini jadi buruan wartawan untuk dimintai komentar atau sekadar mengorek kehidupan pribadi sang pemain.

Serbuan pekerja media yang semakin banyak datang tersebut membuat Alfred Riedl gusar. Tak mau pemainnya terganggu dengan aktivitas non teknis, dia melarang seluruh anggota skuadnya keluar hotel dan melakukan wawancara di dalam hotel.

"Pemain tidak boleh keluar dari hotel dan tidak boleh di wawancara oleh media di dalam hotel. Ekspose media bisa mengganggu konsentrasi pemain," ujar Riedl pada wartawan usai menjalani latihan di Lapangan C, Senayan.

Pelatih asal Austria itu tak main-main dengan aturan yang dibuat. Selain sanksi denda, pemain yang melanggar bisa didepak dari timnas.

"Pemain yang ketahuan minimal akan kena denda, (hukuman) maksimal ditendang dari tim," lanjut eks pembesut Laos itu.

Ancaman untuk mendapak pemain yang melanggar aturan ini bisa dipastikan bukan isapan jempol. Riedl sebelumnya mencoret Boaz Salosa sebelum Piala AFF dimulai karena alasan indisipliner.
Jumat, 10/12/2010 22:42 WIB
Piala AFF
Younghusband Bersaudara, Ancaman buat 'Merah Putih'
Mohammad Resha Pratama - detiksport



Phil Younghusband (Getty Images)

Jakarta - Dengan penampilan bagus di fase grup, Filipina adalah lawan yang patut diwaspadai Indonesia. 'Merah Putih' disebut layak mewaspadai Younghusband bersaudara yang menjadi motor permainan Filipina.

Lolos dari grup dengan rekor sempurna di tiga laganya, Indonesia menjadi salah satu favorit juara di turnamen antar negara se-Asia Tenggara ini. Apalagi Filipina dahulu kerap kali ditekuk dengan skor telak.

Namun Filipina yang sekarang bukanlah Filipina yang dulu. Keberhasilan mereka lolos ke semifinal untuk pertama kalinya dan memegang rekor tak terkalahkan di Grup B, membuat pasukan Simon McMenemy ini tak lagi dipandang sebelah mata.

Firman Utina dkk. harus berhati-hati karena Fiipina punya delapan pemain keturunan yang ada di starting eleven-nya.

Dua yang patut diwaspadai adalah James dan Phil Younghusband. James berposisi sebagai sayap kanan. Dalam tiga partai, meski baru mencetak satu gol pun, namun pergerakannya di sayap, dan juga umpan-umpan silangnya, kerap membahayakan pertahanan.

Sementara adiknya, Phil, berposisi sebagai striker bertinggi 180 cm punya keunggulan lewat duel udara. Dengan ditangani oleh McMenemy yang asal Inggris, taktik umpan-umpan panjang bakal jadi andalan Filipina.

Adalah Direktur Teknik PSSI, Sutan Harhara, yang memberi penilaian demikian usai dirinya memantau langsung laga Filipina kontra Myanmar, 8 Desember lalu di Vietnam.

"Kita harus mewaspadai adik-kakak James Younghusband dan Phil Younghusband. Tanpa dukungan lini tengah mereka tetap mampu melakukan counter attack," tukas Sutan saat ditemui di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Jumat (10/12/2010) sore WIB

"Saat melawan Myanmar mereka menurunkan tim terbaik. Mereka suka main  cepat dan mengandalkan bola-bola panjang. Tidak salah mereka dilatih pelatih Inggris," tutup mantan pelatih PSMS Medan itu.

Indonesia Waspadai Semangat Baru Filipina

Kamis, 09 Desember 2010 | 17:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Asisten pelatih timnas Indonesia, Wolfgang Pikal, menilai Filipina tidak boleh dianggap enteng saat bertemu di partai semifinal Piala AFF 2010. Sebab, Filipina memiliki semangat besar untuk menjadi juara semenjak ditangani pelatih muda Simon Mc Menemey.
Kita harus fokus pada semifinal. Jangan terlena dulu. Filipina punya semangat baru dan pelatih yang bagus.
-- Wolfgang Pikal
Filipina keluar sebagai runner-up Grup B seusai menahan imbang Myanmar 0-0. Dengan begitu, mereka berhadapan dengan Indonesia yang berstatus juara Grup A.
Di babak penyisihan, Filipina tampil mengejutkan meskipun bukan negara sepak bola. Tim besutan Simon Mc Menemey itu mampu mengalahkan juara bertahan Vietnam 2-0 dan menahan imbang 1-1 pemegang juara tiga kali Piala AFF, Singapura.
Sejumlah kalangan menilai Indonesia mampu mengatasi Filipina. Dari 17 kali pertemuan kedua tim, Indonesia mampu mengalahkan Filipina sebanyak 16 kali. Sementara sisanya berakhir imbang. Namun, Pikal menilai Filipina sebagai lawan yang tangguh.
"Kita harus fokus pada semifinal. Jangan terlena dulu. Filipina punya semangat baru dan pelatih yang bagus," jelas Pikal.
"Mereka juga diperkuat delapan pemain naturalisasi. Sepak pojok dan tendangan bebas mereka cukup berbahaya," tambah Pikal.
Bertemu Filipina di babak semifinal menjadi sebuah keuntungan besar bagi Firman Utina dkk. Pasalnya, Filipina menggelar laga kandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno setelah tidak memiliki stadion layak untuk menggelar pertandingan internasional.
Pada leg pertama, Indonesia akan berstatus sebagai tamu pada 16 Desember. Tiga hari kemudian, giliran Indonesia berstatus tuan rumah.

ALL EYES ON INDONESIA’S ‘FOREIGN’ PLAYERS
JAKARTA (Dec 3, 2010) – Indonesia’s ‘foreign’ players – Christian Gonzalez and Irfan Haarys Bachdim – have come under the spotlight here after scoring goals in their rout of Malaysia and are likely to see far more action including tomorrow’s tie against Laos before this year’s AFF Suzuki Cup draws to an end. The duo combined well upfront and scored a goal each as Indonesia swept aside Malaysia 5-1.

Gonzalez, currently playing for Persib Bandung, is from Uruguay but has been plying his trade in Indonesia for many years and is even married to a local. Irfan on the other hand was born in Holland but as his father is Indonesian, the player opted to move here and represent his father’s homeland.

The match against Malaysia marked the duo’s official international appearance for their new country and they both certainly made the best of it. In fact, with the duo leading the strikeforce, veteran striker Bambang Pamungkas was left on the bench.

Gonzalez, nicknamed El Loco by the local media, has been a leading scorer in the Indonesian league and could be the key to Indonesia’s dreams of winning their first ever AFF Suzuki Cup this year. The striker is on fire and has now scored four goals for Indonesia in three internationals. He scored three goals in friendlies against Taiwan and Timor Leste in the run-up to this event.

Assistant coach Wolfgang Pikal told reporters at the Pre-Match Press Conference that head coach Alfred Riedl would name the starting line-up at a team briefing at noon tomorrow.

“I am pleased to say that with the exception of Arif (Suyono) all the other players are in good condition and ready for action. We are most likely to field the same team afterall they performed very well against Malaysia. Irfan played very well, so did Christian and Okto (Maniani).”

But he warned that Indonesia cannot afford to make mistakes which had allowed Malaysia to score. “The Laos strikers are fast and we can’t make the same mistake again. Laos showed that they are a team to contend with against Thailand. We can see the gap between teams have reduced and Laos is one of those who has improved vastly. I understand the team has been together since Jan 2009,” he said adding that striker Lamnao Singto and Ketsada Souksavanh were quick and could pose problems.

Laos coach David Booth said that his preparations against Indonesia would be no different from when they played Thailand two days ago. “I always said that the three teams in this group were all difficult. “We would like to perform the way we did in the first game.”
Meanwhile, Booth said that he was not surprised with the Philippines draw with Singapore. “We played them and I was not surprised at all.”

Tuesday 7 December 2010

 Savings For Child Financially Prepares Them For Their Future
by: Derrick Janson



i



In a day where people are predicting the second depression, guardians worry about how their children will survive in a financially starved society. They remember their own youth. The emotional angst they underwent when they embarked into the real world and realized how much surviving cost. To prepare their children, guardians want to give a financial grounding. So they open savings for child, teaching them the importance of saving for future expenditures.

The decision about how early guardians should open accounts for children lies with the guardians. If they provide the children with an allowance, they may consider opening an account at ages five or six. At ages twelve and thirteen, children may begin performing chores around the neighborhood, such as babysitting or mowing the lawn, and need a place to hold their compensation. Only the caregivers can decide when their children are ready to learn about savings accounts.

Establishing a savings account requires parents to speak with a bank representative, such as at Wells Fargo or Bank of America. At the meeting, they will sign papers which verify their responsibility in paying funds the children may potentially overdraw. The bank will not be held responsible for children learning how to balance their accounts.

Once the papers are signed, a deposit must be made to the new account. The deposit amounts differ for each bank, but Bank of America requests $100. The guardians must pay the fee if the adolescents cannot.

After opening accounts for children, parents should consider ways to teach them how and why they should save. For example, they can explain to the children household financial expenditures. Clarifying how they pay expenses with money they earn from working. Additionally, they can inform their teenage children, who have part time jobs, on the necessity of saving for unexpected emergencies and hidden taxes. Most importantly, they should instruct them to not spend their money loosely, but to try and save some from every payment.

Save children from future hardships. Take time to inform them how to create a budget, apportioning some funds to pay bills and other funds to save. Within enough time, and a high enough interest payment rate, the children will have a strong financial grounding. To ensure children are emotionally and physically secure for their future, open a savings for child now and watch as they enter into the world and achieve their dreams.

Monday 6 December 2010

.

Wealth Indonesia's Wealthiest Forbes Indonesia, 12.02.10, 08:30 AM EST Rising commodity prices and savvy dealmaking have made it a huge year for Indonesia's wealthiest. More than half are billionaires. image In Pictures: Indonesia's Wealthiest  Despite recent volcanic activity, Indonesia's star is shining bright. Its stock index has outperformed those of all other major Asian economies, up more than 50% in dollar terms so far this year. Only Mongolia's and Sri Lanka's markets did better. No surprise then that the country's richest enjoyed big gains. Their total worth surged to $71 billion, up from $42 billion last year, hitting an all-time record.  In another first, more than half of the top 40 are billionaires, up from last year's dozen. The Hartono brothers retain the top spot for the second year in a row with a net worth of $11 billion. They inherited clove cigarette maker Djarum from their father, but these days get the bulk of their wealth from Bank Central Asia, the country's largest bank, which returned to the ranks of the Forbes Fab 50 this year. Article Controls  Emailemail  imageprint  imagereprint  imagenewsletter  imagecomments  imageshare Yahoo! Buzz  Behind them is Susilo Wonowidjojo, the year's biggest dollar gainer, worth $8 billion, up from $2.6 billion. His family still gets the bulk of their wealth from Gudang Garam, the country's largest clove cigarette maker. Sixteen of the 21 billionaires made their fortunes in coal or palm oil. In Pictures: Indonesia's Wealthiest  We were able to identify seven new entrants, worth a total of over $8 billion. Several, including Kiki Barki of coal miner Harum Energy, debut thanks to recent initial public offerings, of which Indonesia was one of the most ­active markets in Asia. He is one of five coal tycoons to make their first appearance on this top 40 list.  The richest of all newcomers is Sri Prakash Lohia, a native Indian who is now an Indonesian citizen and controls Indonesia's largest polyester manufacturer, Indorama Synthetics. His brother Ashoke, who is based in Thailand, is also a billionaire, as is his brother-in-law Lakshmi Mittal, who is Asia's second-richest citizen but lives in London, where the Indonesian Lohia too has a home.  It was also a notable year for deal-making for Indonesia's richest. Chairul Tanjung, for instance, bought a 40% stake in Carrefour's Indonesian operations for $300 million. Peter Sondakh's Rajawali sold its stake in cement firm Semen Gresik for $1.1 billion. The Bakrie family announced a $3 billion deal with Europe's Rothschild family, in which it traded shares in its coal outfit for a stake in London-listed Vallar. Indonesia's Richest pic      Complete Coverage      Indonesia's Richest      We Sell Happiness      The Next Asian Tiger      Best Places In Asia To Be A Landlord  Rate This Story      Your Rating     Overall Rating  Reader Comments Post a Comment  The minimum required to make the list was $455 million, up from $240 million last year and a huge jump from 2008's $55 million. Only four people on the list are worth less than they were last year. Eight from 2009 fell out of the ranks, making room for the newcomers as well as Sjamsul Nursalim, who returns to the list after a one-year absence. Among the notable drop-offs are Soegiarto Adikoesoemo of sorbitol maker AKR and Paulus Tumewu of retailer Ramayana, both of whose fortunes rose, but not enough to keep pace

Waste Not Want Not Think About Being Green by: Chris Pelshaw i We live in a wasteful world, and although we try to make an effort to be green it is usually just a feeble attempt. Putting your plastics in a recycle can does not make you green. Green is a way of life. It is a simple Idea. Reuse everything that you have and this will do two things. 1 You will not be helping to fill the local land fill 2 You will be taking trash and turning it into treasure. Today I want to talk about reusing that desk or dresser that you are planning on throwing away. When you are trying to save things you really have to think outside the box. Your old dresser or desk could be turned into a sink vanity, or storage in a garage. You could even donate it. Give it away for free on craigslist. Just don’t throw it away. Trust me your local landfill has enough trash. If your piece of furniture is not good enough to re use you should think about its parts. Maybe the top can be a shelf, or the drawers can be used as storage somewhere else. Maybe the knobs are good or the legs, etc. The point is that everything has a use, and a place, and that place is not the land fill. As a general contractor in Denver Colorado I have seen waste first hand. Maybe as a family trip you should go to your local landfill. See for yourself. It is full of all of the crap that Americans buy all the time because they wanted it, and then they deemed it trash later. As a General ! Contractor I recycle everything. Scrap metals, Wood, Roofing Shingles, Furniture, Construction debris, etc. I have seen homes built out of recycled wood, concrete, tires, even straw. I personally reuse all of the scrap tile that I get from jobs so to make mosaics. I recycle my wood, and if it is not usable as wood then I use it in my fireplace for heat. When you think about it everything is reusable. Maybe not for what it was intended for but something else. If you have a great thing that you found a second use of be sure to email me on my contact page at www.citywideremodel.com. I would love to hear your ideas, because I always try to get me and my clients to reuse as much as possible. Who knows if you get your brain working on this you could be the leader in the next green revolution. So the next time you come across some trash think of its uses. Who knows if you get your brain working on this you could be the leader in the next green revolution. For instance look at the guy that is shredding rubber tires to be used as parts of asphalt. His "trash" tires are also highly used in playground surfacing. I'm sure you have seen the shredded rubber mats. Believe me you can make a difference.

Key To Getting Highly-Targeted Traffic To Your Website For Free? by: Ian Basford i I'm sure that most of you reading this will know that writing articles and distributing them to online article directories is probably the most potent and immediate way to increase traffic to your website. In this article I will give you the benefits of this type of free website marketing. Firstly, having written an article on your chosen subject you will be considered by many to be an expert in your chosen field. Do you think that I'm an expert on writing articles? I've written this article and you haven't, but that doesn't necessarily mean that I know more than you! Perception nearly always defines our reality, and in some ways defies it. Secondly, your article should always be related to your website topic. If you own a website devoted to trains, write an article about trains. Your readers will almost certainly visit your website to see what is on offer. Thirdly, with each article that you write you will include a resource box. This resource box (sometimes called an author bio) contains whatever information that you want the reader to know, such as your website address or the web address of whatever affiliate product you are promoting at the moment. This is perhaps the most important part of the whole process, because your main objective should be to get traffic back to your website. You may just like writing and informing or entertaining people and have no website to speak of. That's fine – whatever does it for you. Fourthly, every article that you have published will give you a one-way link back to your website. We all know that search engines love links, but your article will be put alongside other articles with similar content and your website will mirror the content of your own article, so the search engines will prize these links higher than a link from a website that has a totally different subject matter. Fifthly, once you have gone to the trouble of submitting your article to a zillion-and-one article directories you can sit back and relax. Let nature take its course. You now have a zillion-and-one links pointing to your website. It gets better! Website owners are constantly on the lookout for original content for their own website or to include in their weekly ezine or newsletter. As long as your article is fairly grammatically correct, has no glaring errors and is entertaining or informative, they are entitled to use the article free-of-charge so long as they include the resource box that came with it. Do you see the wonderful potential of this fairly basic marketing vehicle? Submitting your article to as many article directories as you can find is a fairly laborious task, but once the initial work has been done, you can sit back and relax for a while before starting work on your next article.

Saturday 27 November 2010

Taman Nasional Lorentz

Taman Nasional Lorentz


 

  

Taman Nasional Lorentz merupakan perwakilan dari ekosistem terlengkap untuk keanekaragaman hayati di Asia Tenggara dan Pasifik. Kawasan ini juga merupakan salah satu diantara tiga kawasan di dunia yang mempunyai gletser di daerah tropis. Membentang dari puncak gunung yang diselimuti salju (5.030 meter dpl), hingga membujur ke perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan batas tepi perairan Laut Arafura. Dalam bentangan ini, terdapat spektrum ekologis menakjubkan dari kawasan vegetasi alpin, sub-alpin, montana, sub-montana, dataran rendah, dan lahan basah.

Selain memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, terdapat pula beberapa kekhasan dan keunikan adanya gletser di Puncak Jaya dan sungai yang menghilang beberapa kilometer ke dalam tanah di Lembah Balliem.


 

Sebanyak 34 tipe vegetasi diantaranya hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, hutan hujan lahan datar/lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, dan lumut kerak.

Jenis-jenis tumbuhan di taman nasional ini antara lain nipah (Nypa fruticans), bakau (Rhizophora apiculata), Pandanus julianettii, Colocasia esculenta, Avicennia marina, Podocarpus pilgeri, dan Nauclea coadunata.

Jenis-jenis satwa yang sudah diidentifikasi di Taman Nasional Lorentz sebanyak 630 jenis burung (± 70 % dari burung yang ada di Papua) dan 123 jenis mamalia. Jenis burung yang menjadi ciri khas taman nasional ini ada dua jenis kasuari, empat megapoda, 31 jenis dara/merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis endemik diantaranya cendrawasih ekor panjang (Paradigalla caruneulata) dan puyuh salju (Anurophasis monorthonyx).

Satwa mamalia tercatat antara lain babi duri moncong panjang (Zaglossus bruijnii), babi duri moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan, dan kanguru pohon.


 

Taman Nasional Lorentz ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO dan Warisan Alam ASEAN oleh negara-negara ASEAN.

  


 


Taman nasional ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan ditunjang keanekaragaman budaya yang mengagumkan. Diperkirakan kebudayaan tersebut berumur 30.000 tahun dan merupakan tempat kediaman suku Nduga, Dani Barat, Amungme, Sempan dan Asmat. Kemungkinan masih ada lagi masyarakat yang hidup terpencil di hutan belantara ini yang belum mengadakan hubungan dengan manusia modern.

Suku Asmat terkenal dengan keterampilan pahatan patungnya. Menurut kepercayaannya, suku tersebut identik dengan hutan atau pohon. Batang pohon dilambangkan sebagai tubuh manusia, dahan-dahannya sebagai lengan, dan buahnya sebagai kepala manusia. Pohon dianggap sebagai tempat hidup para arwah nenek moyang mereka. Sistem masyarakat Asmat yang menghormati pohon, ternyata berlaku juga untuk sungai, gunung dan lain-lain.

Lorentz ditunjuk sebagai taman nasional pada tahun 1997, sehingga fasilitas/sarana untuk kemudahan pengunjung masih sangat terbatas, dan belum semua obyek dan daya tarik wisata alam di taman nasional ini telah diidentifikasi dan dikembangkan.

Musim kunjungan terbaik: bulan Agustus s/d Desember setiap tahunnya.

Cara pencapaian lokasi:
Dari kota Timika ke bagian Utara kawasan menggunakan penerbangan perintis dan ke bagian Selatan menggunakan kapal laut melalui Pelabuhan Sawa Erma, dilanjutkan dengan jalan setapak ke beberapa lokasi.


 

  

  

Kantor : Jl. Raya Abepura Kotaraja PO Box 1217
Jayapura 99351, Papua Barat
Telp. (0967) 581596; Fax (0967) 585529


 

Dinyatakan ---
Ditunjuk Menteri Kehutanan, SK No. 154/Kpts-II/1997
dengan luas 2.450.000 hektar
Ditetapkan ---
Letak Kab. Paniai, Kab. Fak-fak, dan Kab.
Merauke, Provinsi Papua/Irian Jaya
Temperatur udara 29° - 32° C di dataran rendah
Curah hujan 3.700 – 10.000 mm/tahun
Ketinggian tempat 0 – 5.000 meter dpl.
Letak geografis 3°41' - 5°30' LS, 136°56' - 139°09' BT

Thursday 25 November 2010

Merapi Pasca Erupsi

Erupsi merapi memang sudah jauh menurun dibandingkan dengan aktivitasnya sebulan terakhir yang mencengangkan juga sangat menakutkan bagi penduduk yang tingggal di sekitar lereng Merapi yakni kabupaten Sleman di DIY dan di dareah Magelang,Klaten Dan Boyolali di Provinsi Jawa tengah.Erupsi merapi tahun ini benar di luar dugaan penduduk yang tinggal di sekitar lereng Merapi.Biasanya aktivitas erupsi merapi setelah mengeluarkan awan panas biasanya akan menurun.Namun awan panas atau Wedhus Gembel yang keluar pertama kali pada tanggal 26 oktober yang meluncur ke arah tenggara yakni mengarah ke Jogjakarta tepatnya di desa Kinahrejo,Cangkringan sejauh 4 kilometer yang meluluh lantahkan desa dimana tempat kediaman sang juru kunci merapi Mbah Maridjan. Letusan kali ini bersifat eksplosif yang di tandai dengan suara dentuman keras,erupsi tanggal 26 menewaskan 48 orang termasuk sang juru kunci merapi yang di temukan di rumahnya dalam posisi bersujud dan puluhan jenazah juga ditemukan di sekitar kediamannya.Biasanya setelah mengeluarka awan panas maka aktivitas merapi akan menurun,namun yang terjadi malah sebaliknya tanggal 26 merupakan awal dari letusah dahsyah merapi yang terjadi lagi tanggal 5 November sekitar pukul 23.00 sampai sektar tengah malam letusan merapi tidak berhenti,bahkan radius jangkauna awan panas yang mengarah ke sleman mencapai 17 km,yang menyusuri kali gendol sehingga menerjang apa saja yang dilalauinya meluluh lantahkan kawasan wisata kali urang bahkan sampai ke pakem yang jaraknya 17 km dari puncak merapi.Letusan tanggal tanggal 5 November benar-benar dahsyah.Menurut ketua Kepala PVMG pusat Surono atau sering di sapa Mbah Rono oleh presiden SBY letusan kali ini 5 kali lebih besar dari tanggal 26 Oktober yang lalu,bahkan para pengamat memprediki bahwa letusan Merpi tanggal 5 November terbesar dalam seratus tahun terakhir material yang di keluarkan lebih dari 1 juta meter kubik atau lebih besar dari letusan Gunung Galunggung di Jwaw Barat bebepa puluh tahun yang lalu.Sehingga radius aman Merapi  mencapai 20 km, walaupun sekarang radiusnya sudah diturunkan di jogja jadi 15 km,klaten dan magelang 10 km serta boyolali 5 km. Sampai sekarang korban tewas merapi mencapi 200 orang lebih dan status Merpai masih dalam kondisi awas .Semoga kondisi merapi segera stabil sehingga denyut ekonomi dan kehidupan warga di sekitar lerng merapi kembali normal.Di himpun dari berbagai sumber