Friday 10 February 2012

Taman Laut Bunaken Tertua di Indonesia


INDONESIA salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Karena itu, sebagian besar kecantikan Indonesia ada di bawah laut, salah satu yang terkenal adalah Taman Laut Bunaken.

Taman Nasional Bunaken adalah taman laut yang terletak di Sulawesi Utara, Indonesia. Taman ini terletak di Segitiga Terumbu Karang, menjadi habitat bagi 390 spesies terumbu karang dan berbagai spesies ikan, moluska, reptil dan mamalia laut. Taman Nasional Bunaken merupakan perwakilan ekosistem laut Indonesia, meliputi padang rumput laut, terumbu karang, dan ekosistem pantai.

Taman nasional ini didirikan pada 1991, membuatnya menjadi salah satu taman laut tertua di Indonesia. Bunaken meliputi wilayah seluas 890.65 kilometer persegi. Sekira 97 persen dari taman nasional ini merupakan habitat laut sementara tiga persennya merupakan daratan, meliputi lima pulau, terdiri dari Bunaken, Manado Tua, Mantehage, Naen, dan Siladen.

Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia sehingga menarik banyak penyelam dunia untuk berkunjung. Meskipun area taman nasional ini cukup luas, lokasi penyelaman hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau yang ada di dalamnya.

Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pencinta keindahan pemandangan bawah laut.

Sebagian besar dari 12 titik penyelaman di Pulau Bunaken berjajar dari bagian tenggara hingga bagian barat laut pulau tersebut. Di wilayah inilah terdapat underwater great walls, yang disebut juga hanging walls atau dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini juga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken.

"Taman nasional Bunaken memang sangat indah, namun sayangnya kini sudah sangat ramai dan kotor," tutur Galih (23), seorang wisatawan yang beberapa bulan lalu mengunjungi Bunaken ketika dihubungiokezone via telepon, Selasa (7/2/2012). "Sekarang sudah banyak wisatawan yang diving di sini, dan sayangnya mereka tidak menjaga keindahan taman nasional ini dengan baik," keluhnya.

Namun Galih mengakui, taman nasional Bunaken masih menjadi pilihannya untuk wisata diving karena lokasinya mudah dicapai dan akomodasinya cukup lengkap dibandingkan dengan Taman Nasional Wakatobi atau Raja Ampat. "Ke Bunaken relatif mudah, dapat dicapai melalui pelabuhan manado dengan perahu motor selama 30 menit saja. Kemudian dari situ bisa ke pulau-pulau lain di sekitarnya dengan waktu yang hampir sama, sekitar 30-50 menit," tuturnya.

"Di pulau-pulau ini juga banyak resor dan homestay dengan harga beragam, juga fasilitas yang lengkap. Bahkan sambungan internet WiFi juga ada," katanya.

Waktu terbaik untuk menyelam di Bunaken adalah pagi hingga sore hari selama musim kering antara Mei hingga Oktober. Selain kemungkinan hujan dan terjadinya badai sangat kecil, pada musim ini sinar mentari yang berlimpah menambah dramatisnya teater bawah laut Bunaken.

"Semoga saja wisatawan yang datang ke Bunaken bisa lebih bertanggung jawab agar tidak merusak keindahan taman laut ini. Dan pemerintah juga lebih ketat menjaga wilayah ini karena merupakan aset penting pariwisata Indonesia," tutupnya.

No comments:

Post a Comment